Sabtu, 07 April 2012

Tugas Penulisan Berita I

Pidato Presiden SBY
Konflik Indonesia - Malaysia

JAKARTA
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih memilih cara diplomasi daripada jalur perang dalam mengatasi permasalahan dengan Malaysia.




"Mengusut tuntas yang terjadi dalam insiden tersebut dengan mengambil langkah yang tepat dan tegas, yaitu dengan cara diplomasi," kata SBY.


Mencuatnya konflik antara Indonesia-Malaysia belakangan ini, khususnya pasca penahanan tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepri yang diamankan polisi air Malaysia, di Johor (13/8/2010) lalu, perlu segera diselesaikan agar tidak berkepanjangan.


Melalui jalur diplomasi ini diperoleh informasi bahwa Pemerintah Malaysia sedang melakukan investigasi atas perlakuan terhadap tiga petugas DKP itu.


SBY juga telah mengirim surat yang ditujukan untuk Perdana Mentri Malaysia yang isinya, "Saya sangat prihatin atas insiden tersebut, serta SBY meminta agar tiga petugas DKP dikembalikan dengan keadaan  yang selamat."

Dalam perkembangannya, akhirnya tiga petugas DKP tersebut telah dibebaskan dan kembali lagi ke Indonesia.

Selama ini, konflik antara kedua belah pihak diakui pasang-surut sejak pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri. Beberapa kasus terkait sengketa wilayah perbatasan kedua belah pihak, antara lain bisa dilihat dalam kasus Pulau Sipadan dan Ligitan hingga soal batas wilayah negara di Ambalat, Nunukan, Kalimantan Timur.

Dia menambahkan, dimasa depan, insiden seperti ini harus dicegah agar tidak menimbulkan permasalahan. Diantaranya dengan cara segera menuntaskan masalah batas wilayah antara Indonesia Malaysia baik darat dan laut, serta bentuk - bentuk koordinasi dan kerjasama untuk menjaga keharmonisan ke dua bangsa.

"Saya sungguh menggaris bawahi, sekali lagi agar proses perundingan yang akan segera diteruskan oleh ke dua pemerintah benar - benar menghasilkan pencapaian yang nyata," tambahnya.




(Kurnia Fajar Dwi W / 153080008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar